Sugiwaras//Musi Banyuasin//Sumsel.Sibanews.com, –
Akses Jalan yang bagus merupakan faktor Penting dalam distribusi pendukung aktivitas masyarakat.dalam upaya meningkatkan laju sektor ekonomi masyarakat pada suatu daerah, tentu membutuhkan dukungan pembangunan infrastruktur yang cepat dan tepat serta memadai.
Hal tersebut guna mempermudah aktivitas masyarakat berjalan dengan baik,dengan aktivitas masyarakat berjalan baik tentunya pertumbuhan sektor ekonomi masyarakat juga bisa malaju berkembang lebih baik.
Namun ironisnya hal tersebut sering kali menjadi kendala serta menimbulkan keluhan masyarakat.Munculnya keluhan tersebut suatu hal yang wajar saja terjadi,dan menjadi buah bibir masyarakat jalur ini.
Masyarakat yang pada umumnya tak mengerti apa-apa tersebut, hanya bisa menaruh harapan kepada Pemimpin daerah yang mempunyai wewenang terhadap perubahan kemajuan daerah kabupaten Musi Banyuasin yang kaya dengan sumber daya alamnya.
Warga masyarakatpun mengakui ,selaku pemimpin yang arip dan bijaksana yang ada didaerah kabupaten musi banyuasin ini ,”tentunya bisa mendengar ,serta merespon cepat apa yang menjadi keluhan masyarakatnya ,hal tersebut guna tercapainya kemajuan yang baik menjadi lebih baik serta tercipta nya permasi roda kemajuan daerah Kabupaten musi banyuasin yang terdepan disegalah bidang ini.
Seperti kritikan warga masyarakat yang berada diwilayah jalur jalan lintas penghubung Desa Beruga – Macang sakti kabupaten Musi Banyuasin Provinsi sumatera Selatan ini.
Warga desa setempat yang keseharianya melewati jalan ini ,sangat berharap adanya perhatian Intansi pemerintah terkait di kabupaten Musi Banyuasin utuk segera memperhatikan Sarana akses jalan ini.seperti diungkapkan Sala satu warga desa ,RN (40) tahun yang merupakan salah satu warga Desa sugi waras kecamatan Babat toman yang rumahnya berada dipingiran jalur lintas jalan ini Saat diwawancarai repoter Sibanews senin (03/04/2023).
Ia selaku warga berharap kepada unsur pemerintah terkait agar kiranya dapat memperhatikan serta segera adanya perbaikan kondisi jalan yang rusak pada jalur lintas Penghubung Simpang Beruga -Macang sakti ini.
“Kalau jalan kita ini dindo la loyak lodok,apa lagi selesai hujan, tengok nah..,mirip kolam, sudah layak dan cocok ditanam padi dibuat sawah jalan kita ini,kalau cuaca panas jalan ini kering muncullah debu,jadi kami warga dipingiran jalan ini hujan kena lumpurnya kadang mobil lewat lumpurnya mercik ke rumah,kalau jalan ini kering mobil lewat jalan ini kami disini mengihirup debuh. keluhnya.
Lebih lanjut ia mengukapkan dengan nada kesalnya,kondisi seputar jalan ini ketika kering yang tidak ada debu area tempat ibadah, sebab ada petugas kebersihannya aktiptahu sendiri tempat ibadah kalau gak dibersihkan scara rutin debu- debu juga tanpak bertebaran dilantai,kalau untuk rumah kita warga seputar jalan ini beda ceritanya,debu ketika kering jalan ini kering,dilewati oleh kendaraan lalu lalang disini masuk rumah ,kita sebagai warga tidak ada angarannya untuk beri gaji petugas kebersihan , yang ada kita wajib bayar pajak saja ke pemerintah,sentilnya dengan kesal.
Ditempat terpisah salah satu seorang sopir Dodi (37) tahun merupakan seorang warga muara lakitan yang kesehariannya driver sedang melewati jalan ini saat dibincang awak media dilapangan meneturkan,akibat dari jalan yang rusak ini sering kali kendaran mengalami kerusakan.
Hal tersebut berdampak dengan penghasilan mereka sebagai driver,ia mengatakan nasib malang jika bawa mobil bos kita gak tercapai ritase angkut mengalami kerusakan,bukan untung yang didapat malah potong gaji bisa saja terjadi,lantaran akibat kondisi jalan bergelombang serta rusak kayak gini.
Ia juga mengatakan sebagai driver lain juga merasakan hal sama,mereka juga mengeluhkan kondisi jalan ini,dan berharap pemerintah kabupaten segera memperhatikan kondisi jalan ini,harapannya jalan ini dapat segera diaspal atau dicor beton.
“Ya saya rasa dengan kawan-kawan sopir yang lainya yang sering mengunakan jalan ini harapanya sama kak,kita sebagai sopir penguna jalan ini berharap betul jalan ini segera ada perbaikan.contohnya kayak gini seperti yang terjadi pada mobil ini.ungkapnya.
“yang saya bawa bukan mobil saya tetapi ini punya bos saya ,patah serumbung sama baut roda,padahal satu rit saja kita belum narik,anak istri saya berharap kembali kerumah nanti dapat uang ,taunya kayak gini terpaksa kita dipotong gaji,ini kan berpengaruh bangat kak dengan pendapatan.taturnya.(Katada)