

Muba Sumsel SibaNews.com-,
Aroma tak sedap bercampur kecemasan kini menyelimuti area persawahan warga di sekitar RSUD Sekayu. Aliran air yang diduga limbah rumah sakit terlihat masuk ke lahan pertanian, memicu kekhawatiran serius soal keselamatan pangan, kesehatan masyarakat, dan kelestarian lingkungan Kawasan Kota Randik.
Berdasarkan infomasi warga ,mengaku limbah tersebut mengalir kearea ladang sawah warga . Warga pun mengatakan lahan untuk limbah RSUD Sekayu sebnarnya sudah ada, sudah diregistrasi dengan luasan skitar 1 hektare, namun sayangnya tak pernah terurus maupun untuk dibangun.
” Lahan utuk limbah RSUD Sekayu sudah ada, sudah diregistrasi dengan luasan skitar 1 hektare, namun sayangnya tak pernah dibangun.” Ujarnya.


Tak hanya disitu warga juga menjelaskan Limbah limbah tersebut mengalir kesawa warga, hal itu apa bila dibiarkan akan berdampak negatif terhadap lingkungan.
“Limbah-Limbah tersebut mengalir kesawa warga, hal itu apa bila dibiarkan akan berdampak negatif terhadap lingkungan persawahan masyakat, bukan hanya sawah ekosistem nya juga akan berdampak.Kalau ini dibiarkan, sawah jadi korban, nasi di meja ikut terancam,” keluhnya.
Ironisnya, fasilitas kesehatan yang semestinya menjadi garda terdepan penyelamat nyawa justru diduga lalai mengelola limbah B3 sesuai standar.
Limbah medis bukan sekadar air kotor; ia berpotensi membawa patogen, bahan kimia berbahaya, hingga residu farmasi yang dapat mencemari tanah dan sumber air.Warga pun menuntut transparansi dan tindakan cepat.
Dinas Lingkungan Hidup diminta segera melakukan uji laboratorium, menelusuri sumber aliran, serta memastikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) RSUD berfungsi optimal.
Jika terbukti ada pelanggaran, sanksi tegas harus dijatuhkan bukan sekadar peringatan basa-basi.Karena ketika limbah medis mengalir ke sawah, yang panen bukan hanya padi, tapi juga masalah. Dan masalah, seperti limbah, tak boleh dibiarkan mengalir tanpa kendali.
Sementara itu sampai berita ini ditayangkan Pihak Direktur RSUD Sekayu belum dapat dikonfirmasi, untuk mengatahui langka apa yang akan dilakukan dalam menyikapi perihal tersebut terjadi. (Td).
