MUBA.SibaNews.com, -Rencana dan terobosan pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dalam memperjuangkan tata kelola pengolahan sumur rakyat nampaknya tidak didukung penuh oleh beberapa oknum yang terindikasi memperkaya diri sendiri.
Hal tersebut terbukti dengan mencuat nya nama Risma peng koordinir angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal hasil penyulingan tradisional (illegal Refinery) di Kabupaten Musi Banyuasin Sumatra Selatan, Selasa (07/02/23).
Berdasarkan data yang dihimpun sejumlah jenis truk pengangkut BBM Ilegal setiap harinya bebas berkeliaran dan melenggang keluar masuk Kabupaten Musi Banyuasin dengan koordinasi sekitar Rp 1.500.000 per unit dalam satu satu rit.
“Kami bawak minyak pak koordinasi bu Risma, minyak di kami bawa ke Mangun Jaya setelah itu menunggu arahan Toke (Bos) untuk diarahkan akan dibawa kemana,” ujar salah satu supir saat di bincangi wartawan media ini, Selasa (07/02).
Lanjutnya, Dirinya tidak tahu menahu hanya sekedar menjalankan perintah.
“Kami ini hanya supir pak, kami tidak tahu apa-apa dan koordinasi ibu Risma sendiri sudah satu bulan berjalan,” ungkap supir tersebut.
Sementara itu, Desri SH selaku Ketua POSE RI mengatakan, terobosan Pemerintah Kabupaten Muba dalam memperjuangkan tata kelola pengolahan sumur minyak milik rakyat seharusnya di dukung oleh semua pihak karena pemerintah sudah memikirkan dampak dan keselamatan serta manfaat dari kegiatan tersebut.
“Kami melihat Pemerintah Kabupaten Muba saat lagi getol-getolnya memperjuangkan tata kelola pengolahan sumur minyak rakyat, tapi kenapa masih ada oknum-oknum yang mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan orang banyak,” ujar Desri.
Desri berharap agar Polda sumsel dan khususnya Polres Muba dapat menyikapi mafia BBM ilegal ini secara tegas sebelum tata kelola direalisasikan.
“Kami yakin bahwasanya Polda Sumsel dan Polres Muba seratus persen mendukung terobosan Pemerintah Kabupaten Muba. Guna memastikan agar tercipta supremasi hukum di wilayah sumsel kita akan menyampaikan aspirasi dan melakukan orasi di halaman Mapolda Sumsel pada 15 Februari 2023 mendatang,” ungkap Desri.
Ketika di konfirmasi melalui pesan WhatsApp, perihal kegiatan tersebut Risma selaku Peng koordinir angkutan BBM Illegal di wilayah Muba dirinya menjawab seakan-akan kebal hukum dan merasa tidak sendirian dalam melakukan kegiatan tersebut.
“Terus kenapa, yang main minyak di daerah situ banyak,” tulis Risma di dinding WhatsApp. (Team.9./ktda)