Sibanews.com -Kegiatan pengadaan alat peraga olahraga untuk Sekolah Dasar (SD) yang diadakan Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru pada tahun anggaran 2021 diduga bermasalah
Ketua Garda Muda DPD Barisan Relawan Jokowi Presiden/ Jalan Perubahan (BARA JP) Provinsi Riau, Kevin Verdinand. SH sangat menyesalkan kegiatan pengadaan PJOK untuk SD dalam pelaksanaannya banyak menyimpang dari ketentuan dokumen kontrak.
“Dari jumlah yang tidak sesuai hingga penyerahan atau distribusi ke sekolah terlambat, bahkan berdasarkan observasi yang kita lakukan ternyata spesifikasi PJOK yang diserahkan ke sekolah juga tidak sesuai, sehingga menyebabkan terjadi indikasi Markup”, Ucap Kevin.
Lebih lagi, mirisnya melihat kelakuan Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK) Multifery dan PPTK saat dikonfirmasi Badan Pemeriks Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Riau, mengatakan bahwa keterlambatan yang terjadi karena pihak dinas yang terlambat untuk menyalurkan ke sekolah.
“Aneh tapi itu kenyataannya, PPK pasang badan terhadap kesalahan kontraktor, mental apa seperti itu? Pernah lihat anjing tidak? jika tuannya dalam bahaya si anjing pasti akan maju kedepan untuk pasang badan”, Ucap Kevin.
Lanjutnya apa yang dilakukan Multifery dan PPTK memberi kesan yang terlalu “porno” bagi masyarakat terutama pejabat lain.
“Sekelas PPK tidak memahami bunyi kontrak yang mereka buat sendiri itu seperti maaf memasukkan kotoran kedalam mulutnya sendiri” ucap Kevin
Guna mendapatkan kepastian hukum untuk kedua belah pihak, DPD BARA JP Provinsi Riau akan laporkan ke Kejari.
“PPK, PPTK dan kontraktor hingga team PHO akan kita laporkan. Semua punya peranan masing-masing. Semoga aja Kejari yang tercinta dan mulia lambat untuk menindaklanjuti seperti yang biasanya dan tanpa adanya pendampingan dari Datun yang sakti”, Ucap Kevin
Adapun anggaran yang digelontorkan Disdik Pekanbaru untuk kegiatan pengadaan PJOK sebesar Rp.2.986.844.632 pada tahun 2021.
Berdasarkan dokumen yang diterima oketimes.com, PJOK tersebut akan diperuntukkan untuk 111 sekolah tingkat dasar (SD).