Sibanews.com,-Bibir sumbing adalah kondisi terbelah atau terpisahnya secara fisik kedua sisi bibir atas, dan tampak sebagai bukaan atau celah sempit pada kulit bibir atas.
Pemisahan ini sering kali melampaui pangkal hidung dan mencakup tulang rahang atas atau gusi atas.
“Bibir sumbing pada anak dapat disebabkan oleh dua hal, faktor genetik dan faktor lingkungan. Umumnya dokter anak menganjurkan untuk melakukan operasi pada anak dalam 12 bulan pertama.”
Bibir terbentuk antara minggu keempat dan ketujuh kehamilan. Saat janin berkembang, jaringan tubuh dan sel-sel khusus dari setiap sisi kepala tumbuh menuju bagian tengah wajah, dan bergabung membentuk wajah. Penggabungan jaringan ini membentuk fitur wajah, seperti bibir dan mulut.
Bibir sumbing terjadi jika jaringan penyusun bibir tidak menyatu sempurna sebelum lahir. Hal ini menyebabkan pembukaan di bibir atas.
Lantas, apa saja penyebab bibir sumbing pada anak yang perlu diwaspadai?
Penyebab Bibir Sumbing pada Anak
Pada sebagian besar kasus, bibir sumbing atau langit-langit mulut sumbing tidak diketahui penyebabnya, dan tidak dapat dicegah sepenuhnya. Menurut para ahli kondisi ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik (yang diwariskan), dan lingkungan (yang berhubungan dengan alam).
Ada kemungkinan lebih besar bayi baru lahir mengalami sumbing jika saudara kandung, orangtua, atau kerabat lainnya juga mengalami sumbing.
1. Faktor genetik
Meskipun beberapa kondisi dapat menunjuk pada satu faktor genetik sebagai penyebabnya, terdapat sejumlah gen berbeda yang diidentifikasi meningkatkan risiko anak memiliki bibir sumbing.
Hal ini mungkin juga disebabkan oleh faktor lingkungan tertentu yang mengaktifkan atau menonaktifkan gen saat bayi berkembang di dalam rahim. Hal ini disebut ‘epigenetika’.
Untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan anak menurunkan suatu sifat seperti bibir sumbing, orang tua dapat melakukan tes genetik (juga disebut konseling atau evaluasi genetik).
Prosedur dalam tes genetik meliputi menyusun riwayat keluarga secara rinci, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik orang yang terkena dampak, dan bahkan pengujian laboratorium. Itu semua tergantung pada setiap individu dan apa yang mereka cari.
Kabar baiknya, ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah bibir sumbing pada anak sejak dalam kandungan, loh. Baca artikel ini untuk mengetahui caranya: “Pencegahan Bibir Sumbing pada Anak Sejak dalam Kandungan”
2. Faktor lingkungan
Ada sejumlah faktor lingkungan yang dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi bayi mengalami sumbing. Contohnya seperti ibu hamil yang merokok, mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang besar, dan mengidap diabetes.
Obat-obat tertentu juga dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi terjadinya sumbing. Contohnya seperti obat anti kejang tertentu, namun onat ini tidak diresepkan untuk wanita hamil. Selain itu, terdapat faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti posisi bayi dalam kandungan.
Ada juga gejala bibir sumbing pada anak yang perlu diketahui dan waspadai. Yuk, simak artikel ini untuk lebih lengkapnya! “Gejala Bibir Sumbing pada Anak yang Perlu Diwaspadai”
Cara Mengatasi Bibir Sumbing
Pengobatan untuk bibir sumbing pada anak dapat berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan sumbing tersebut; usia dan kebutuhan anak; dan adanya sindrom terkait atau cacat lahir lainnya, atau keduanya.
Operasi untuk bibir sumbing biasanya dilakukan pada beberapa bulan pertama setelah lahir dan direkomendasikan dalam 12 bulan pertama. Sementara untuk memperbaiki langit-langit bibir sumbing, dianjurkan dalam 18 bulan pertama atau lebih awal jika memungkinkan
Banyak anak memerlukan prosedur bedah tambahan seiring bertambahnya usia. Perbaikan melalui pembedahan dapat memperbaiki tampilan dan penampilan wajah anak dan mungkin juga meningkatkan pernapasan, pendengaran, serta perkembangan bicara dan bahasa.
Selain operasi, anak-anak yang lahir dengan kondisi sumbing mungkin memerlukan perawatan dan layanan lain. Seperti perawatan gigi atau ortodontik khusus atau terapi wicara.