Berita
18 Nov 2025, Sel

Oknum Guru SMP di Megang Sakti Diduga Bejat: Les Bertopeng Pungli, Pelecehan Mengintai di Ruang Ibadah.

Musi Rawas Sumsel Sibanews. com-,
Dunia pendidikan di Kabupaten Musi Rawas kembali tercoreng oleh dugaan perilaku bejat seorang oknum guru berinisial (Kswt).

Oknum Guru yang sebelumnya mengajar di SMP Negeri Megang Sakti ini diduga melakukan pungutan liar berkedok les tambahan sekaligus terindikasi melakukan perbuatan pelecehan seksual terhadap sejumlah siswi.

Hal tersebut terkuak,Berdasarkan hasil penelusuran dan video kesaksian yang beredar, modus sang guru terbilang licik dan terencana. Ia mengajak sejumlah siswi mengikuti “les tambahan” berbayar Rp100.000 per bulan, bukan di lingkungan sekolah, melainkan di ruang perpustakaan masjid atau musala pribadi di samping rumahnya.

Di tempat yang seharusnya suci itu, diduga justru terjadi perbuatan tidak senonoh terhadap para siswi.Salah satu korban, sebut saja Bunga (nama samaran), mengaku sering mendapat perlakuan tak pantas dari KSW saat kegiatan les berlangsung.

“Dia sering pegang pundak, punggung, bahkan paha saya. Pernah juga tangannya menyentuh dada,” tutur korban dengan suara gemetar.

Kesaksian Bunga bukan satu-satunya. Beberapa siswi lain pun berani angkat suara, menguatkan dugaan adanya pelecehan berulang di lokasi tersebut. Para orang tua korban kini menuntut aparat penegak hukum untuk segera turun tangan dan memproses kasus ini secara pidana.

“Ini bukan hanya masalah moral, tapi kejahatan terhadap anak dan kemanusiaan. Kami tidak ingin ada korban berikutnya,” tegas salah satu wali murid dengan nada geram.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri Megang Sakti saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp di no +62 813-6716-xxx mengakui bahwa KSW sudah dipindahkan dari sekolah tersebut, namun tidak menjelaskan kapan dan ke mana pemindahan dilakukan.

“Langsung konfirmasi saja dengan yang bersangkutan. Lesnya bukan di sekolah, di rumah pribadi, di musala pribadi,” ujarnya singkat, terkesan enggan menanggapi lebih jauh.

Namun, publik menilai pernyataan itu justru menambah tanda tanya besar: apakah pemindahan tersebut dilakukan setelah kasus mencuat, atau malah untuk menutupi aib?

Hingga berita ini diturunkan, KSW tidak merespons konfirmasi media yang dikirim melalui nomor pribadinya di no +62 821-7824-xxx,terkait beredarnya video kesaksian korban.

Kasus ini kini menjadi sorotan luas masyarakat Musi Rawas. Publik mendesak Polres Musi Rawas dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan untuk tidak tinggal diam. Sebab, jika benar terjadi, tindakan ini bukan sekadar pelanggaran etik, melainkan kejahatan serius yang menodai martabat profesi guru dan kesucian tempat ibadah.

“Guru seharusnya mencerdaskan, bukan menodai. Kalau bukti kuat, pelaku harus dipecat dan diproses hukum tanpa kompromi,” tegas seorang tokoh masyarakat Megang Sakti.


Kini, publik menanti langkah cepat aparat penegak hukum untuk mengungkap kebenaran kasus ini. Dunia pendidikan sudah terlalu lama dirusak oleh oknum yang berlindung di balik seragam guru dan publik menuntut keadilan ditegakkan, secepatnya.(dA)



Share Medsos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sorry, you can't copy this post