BANYUASIN.Sibanews.com, – Baitul orang tua dari ABN siswa di Yayasan Permata Hati mengeluhkan atas pelayanan pendidikan di yayasan tersebut, Kamis, (27/07/23).
Pasalnya Baitul orang tua wali murid mempertanyakan lemtek atau id card anaknya yang sampai saat itu belum diterima. Menurutnya lemtek, id card anak didik baru itu diberikan pihak sekolah Yayasan Pendidikan Permata Hati, setiap anak didik nya menempuh pendidikan di TK tersebut.
“Namun sudah hampir satu minggu ini anak saya tidak di kasih lemtek atau id card, ada apa dengan anak saya, apa mungkin ada kekurangan,” ungkapnya kepada media ini.
Ia menceritakan, anaknya sudah belajar terhitung dari tanggal 17/07/23.
“Saya sangat kecewa ada apa dengan anak saya, jikalau memang harus ada biaya untuk lemtek id card tersebut, tentu saya akan bayar, kalau seperti ini seperti membeda-bedakan anak saya dengan yang lain,” ungkap Baitul.
Ie menambahkan, sudah menghadap kepala sekolah tanggal 27 Juli 2023 sekira pukul 08:00 wib. Namun menurutnya, bukan jawaban yang enak didengarnya, dan tidak seharusnya dilontarkan pihak sekolah, seandainya saya tidak senang, pihak sekolah tidak bisa menahan kami sekolah disini dan dianjurkan cari sekolah lain.
“Saya sangat kecewa dan sempat emosi dengan perkataan tersebut, saya pun berpikir sekolah disini sudah tidak nyaman buat anak saya, saya ambil keputusan untuk tidak melanjutkan anak saya untuk di didik disini lagi,” tegas Baitul.
Sementara, pihak sekolah saat di konfirmasi Jumat (28/7/2023) di Komplek Tiga Putri Talang Kelapa, Banyuasin, kepala sekolah Yayasan Pendidikan Permata Hati, Siti Aisya membenarkan hal tersebut.
Ia menjelaskan, memang benar orang tua wali murid dari ABK menitipkan anaknya di Yayasan Pendidikan Permata Hati ini.
“Masalah lemtek atau id card tersebut yang bersangkutan datang kepada saya, dan sepertinya sudah dalam keadaan kesal. Mengenai hal tersebut mengapa anak nya belum juga di kasih-kasih lemptek id card itu. Memang benar kami belum mengasihnya, karna kami disini ingin melihat dan menilai karakter dan atitude anak terlebih dahulu, ini kami terapkan di semua anak didik baru kami yang ada disini,” ujar Siti.
Sambungnya, orang tua wali murid Arka datang kesini menemui saya, Kamis, 27 Juli 2023 dan tidak ingin lagi anaknya untuk melanjutkan kegiatan belajar di yayasan ini.
“Saya selaku kepala sekolah disini tidak bisa memaksa dan mempersilakan,” jelasnya.
Untuk uang pendaftaran kami kembalikan 60 persen dari uang yang telah di setorkan, bahwa sebenarnya kalau sudah uang di setorkan tidak bisa di kembalikan lagi, karna sudah di belanjakan untuk keperluan beli baju dan perlengkapan lainnya.
“Saya beri kebijakan untuk di kembalikan sebesar 60 persen dari seluruh uang pendaftaran yang sudah masuk,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Permata Hati yang biasa disapa Ka Yadi, menjelaskan hanya mis komunikasi saja.
“Seharusnya bisa diselesaikan dan di bicarakan baik-baik. Ya mungkin karna semua nya mementingkan ego nya masing-masing terjadila hal seperti ini, yang seharusnya tidak kita harapkan,” ujar Yadi.
Sementara, Nasutman, Kabid TK, Paud Dinas Pendidikan Banyuasin melalui Whastapp akan menindaklanjuti hal tersebut.
“Akan kita tindak lanjuti singkat,” jawabnya Nasutman singkat. (Adi)