Breaking
14 Sep 2025, Ming

BERULANG ULANG INSIDEN KEBAKARAN MINYAK ILEGAL DIWILAYAH KELUANG MANDUL TANPA TERSANGKA,”POSE RI ; POLSEK KELUANG BUTA.”..!



PALEMBANG SUMSEL SibaNews. com-, Lembaga Swadaya Masyarakat Pemerhati Organisasi Sosial dan Ekonomi Republik Indonesia (POSE RI) menyoroti tajam kinerja Polsek Keluang yang dinilai mandul menegakkan hukum.Sepanjang 17 Mei hingga 21 Agustus 2025, tujuh kali kebakaran sumur bor dan penyulingan minyak ilegal terjadi di wilayah hukum Polsek Keluang, namun tak satupun pemilik maupun pelaku dijadikan tersangka.

Dalam Catatan POSE RI merinci insiden itu: kebakaran sumur Cobra 3 milik Efran (Dogel) pada 17 Mei, penyulingan Gimin pada 20 Mei, sumur Kholik di Pal 12 pada 24 Mei, penyulingan milik Tita Murzani dekat PT Hindoli pada 11 Juni, sumur Cobra 2 dekat boran Indra Botak pada 15 Juni, sumur Cobra 1 milik Diana dan Eko pada 30 Juli, serta kebakaran besar Cobra 1 dan 3 pada 20–21 Agustus.

“Nama-nama pemilik sudah terang-benderang, tapi polisi seperti pura-pura buta. Tujuh kasus nihil tersangka, ini jelas kejanggalan serius,” tegas Ketua Umum POSE RI, Desri Nago SH, Kamis (11/9/2025).



Desri menuding Kapolsek Keluang IPTU Alvin Adam Armitha Siahaan hanya “duduk manis di kantor” tanpa langkah pencegahan maupun penindakan.

Lebih jauh, Kanit Intelkam IPTU M Ishar pun dinilai gagal total.

“Harusnya jadi mata dan telinga kepolisian di lapangan, nyatanya tak berfungsi. Bahkan sempat diberitakan media, namanya dikaitkan sebagai koordinator minyak ilegal,” sindir Desri.



Kejanggalan makin nyata ketika salah satu pemilik sumur berinisial DN, yang sudah mengakui kepemilikannya, justru bebas bersuara di media sosial tanpa rasa takut.

“Kalau benar hukum ditegakkan, mengapa orang yang terang-terangan mengaku masih bebas..? Jangan bodohi masyarakat dengan dalih penyelidikan. Berbulan-bulan nihil hasil, ini bukan wajar lagi, tapi mencurigakan,” tukasnya.

POSE RI mendesak Kapolda Sumatera Selatan segera turun tangan. “Hukum jangan tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Copot perwira yang tak becus bekerja. Jika tidak, publik akan menilai polisi bukan penegak hukum, tapi pelindung bisnis ilegal,” pungkas Desri. (9 Naga Hitam).




Share Medsos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sorry, you can't copy this post