Banyuasin,//Sibanews.com –
Undang – Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan mengenai kebijakan pangan yang mengarah pada sumberdaya lokal dan kearifan lokal. Salah satu upaya untuk menekan kebutuhan impor terigu yakni dengan cara meningkatkan potensi komoditas lokal di Indonesia contohnya umbi-umbian.
Sebagai daerah salah lumbung pangan nasional, Banyuasin akan mengubah pola konsumsi pangan masyarakat yang lebih beragam, baik sumber karbohidrat, protein dan vitamin serta mineral.
Ketua TP PKK Kecamatan Banyuasin II, Masdiyanawati,S.ST,M.Kes yang di dampingi langsung Camat Banyuasin II, Salinan,S.Sos,MM mengatakan kepada awak media saat mengikuti Festival Pangan lokal dan Diskusi Petani Bangkit Tingkat Kabupaten di Gedung Graha Sedulang Setudung pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin Kamis, 18/08/2022
Diperlukan upaya pengembangan pemberdayaan pangan lokal. Selain pangan sebagai sumber karbohidrat, Kabupaten Banyuasin potensi lain melalui kekayaan alam yang begitu melimpah berupa sayur mayur dan buah buahan.
“Hal ini menjadi tantangan kita semua untuk dapat mengolah dan mengkreasikan sumber pangan agar disukai oleh keluarga, sehingga setidak tidaknya mampu mengurangi ketergantungan kita akan konsumsi beras maupun terigu,” ungkapnya.
Lomba yang diikuti TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Banyuasin yang terdiri dari 21 tim yang di bagi menjadi 6 katagori ini mengkreasikan beberapa olahan produk lokal dan Berbagai macam masakan untuk dinilai oleh tim dewan juri dari Kabupaten Banyuasin
Dari penilaian tersebut, Alhamdulillah TP PKK Kecamatan Banyuasin II mendapatkan Juara ke 2 (dua) pempek kreasi berbahan tepung intermediate dan juara harapan 2 pempek kreasi berbahan sagu, Tutur Masdiyana sapaan akrabnya.
Acara di hadiri langsung Bupati Banyuasin, H.Askolani,SH,MH dan wakil Bupati Banyuasin, H.Slamet Somosentono,SH, Wakil ketua DPRD kabupaten Banyuasin, Sukardi,SP.M.Si serta unsur Muspida.
Hamka