Palembang. Sibanews.com, – Calon petahana HDCU terancam tumbang berdasarkan hasil survei Pilgub Sumsel 2024 yang baru di rilis Litbang Matahati, Sabtu (16/11/2024)
Dalam Survei yang baru di rilis tersebut calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) nomor urut 3 Mawardi Yahya – RA Anita Noeringhati menunjukkan elektabilitas yang sangat kuat, unggul di hampir semua segmen pemilih, baik berdasarkan usia, kelas sosial ekonomi, maupun tingkat pendidikan. Survei ini memberikan gambaran jelas tentang kecenderungan pilihan pemilih dalam Pilkada Sumsel 2024.
Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati mencatatkan angka elektabilitas yang unggul di berbagai kelompok usia, dengan capaian terbesar di kalangan Generasi Z dan Y Muda. Generasi Z (Bawah 28 tahun) dengan elektabilitas mencapai 46 persen, jauh meninggalkan pesaingnya HDCU 39 persen dan Edy Santana – Rezky Aprilia 13 persen.
Jubir Matahati menerangkan survei internal yang dilakukan atau dibuat pihaknya secara reel tidak beda jauh dari server lainnya dengan arti matahati masih leading (unggul) diantara Paslon 01 dan 02.
“Jika ada dari pihak Paslon lainnya menyatakan menurut lembaga survei mereka leading itu sah – sah saja, tetapi kita yakin survei dari internal kita bahwa kita masih leading,” tegasnya, Sabtu (16/11/2024).
Sambungnya, bahkan dengan margin error 5 persen kita sudah 46 persen. “Sampai dengan hari ini hasil survei internal kita masih diatas Paslon lainnya,” katanya.
Ada salah satu media menerbitkan dan Permana ragu bagaimana seorang Mawardi Yahya popularitasnya kalah dengan Paslon 02 ESP, “Kalau untuk kota Palembang mungkin saja, akan tetapi di 17 kabupaten kota kita melebihi bahkan satu kabupaten ada 3 sampai 4 kali kita mengulang perhitungan, inilah keraguan saya terhadap survei tersebut,” ujarnya.
Lanjutnya, pasangan yang paling lengkap yakni 03 Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati karena representasi mata pilih di Sumsel ada 33 persen pendatang dan ini telah terwakili ibu Anita Noeringhati. “Inilah yang tidak dibaca oleh Paslon lainnya,” pungkasnya.
Sementata, Pengamat Politik Sumsel Bagindo Togar saat di wawancarai mengaku jika pasangan No 03 unggul dari Paslon lainnya dengan elektabilitas terus meningkat.
“Pada saat debat pertama pasangan Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati terkesan sedikit dongree, namun pada debat ke dua matahati mempunyai ajang pada debat tersebut. Karena kelugasan dan kematangan seorang Anita Noeringhati sebagai politisi, dan paham tentang politik pemerintahan sehingga leading dalam debat kedua kemarin,” ungkap Bagindo Togar, Sabtu (16/11/2024).
Bagindo Togar menambahkan, hal tersebut akan mendongkrak secara dominan terhadap efek ke elektabilitas pasangan ini. “Dengan begitu lugasnya, dominannya, dan sangat stabil dalam mempresentasikan beragam tema dan pertanyaan dalam debat,” ujarnya.
Sambungnya, ini menurut saya entry point (nilai tambah) cukup besar terhadap kemampuan dan kapabilitas seorang ibu Anita Noeringhati. “Elektabilitas tinggi ketimbang Paslon 01 dan 02, khususnya 01 tertinggal jauh, namun 02 sedikit ada peningkatan kemarin. Namun 03 terlampau jauh mengungguli dengan margin cukup besar,” tegas Bagindo Togar.
Masih kata Bagindo Togar bahwa, jangan percaya dengan adanya survei – survei internal yang terkesan menurut saya seperti media propaganda dari Paslon. “Itu media propaganda penggiringan, kenapa dicontohkan jika kita peka begitu habis debat mereka langsung publis. Istilahnya ngedrive supaya terkendali suara yang diasumsikan mereka, itu tetap bagian dari rekayasa kekinian mereka untuk tetap diasumsikan oleh Publik dalam konteks survei dianggap pemenang,” bebernya. Padahal, lanjutnya itu ngedrive menggiring publik.
Bagindo Togar menyatakan, kunci pasangan 03 ada di partai Golkar yang sudah terbiasa menggelar pemilu. “Mohon maaf tidak mengurangi rasa hormat partai lain, Golkar petarung sejati dari jaman Orde Lama, Orde Baru, orde Reformasi. Dan ini sangat menentukan kemenangan Matahari pasangan Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati, apalagi partai dominan,” katanya.
Menurut Bagindo Togar kunci kemenangan Matahati sudah didepan mata ini setelah pencoblosan tanggal 27 November 2024 yakni di Partai Golkar dan seorang ibu Anita Noeringhati. “Kenapa, Ibu Anita seorang asli Jawa, Perempuan dan Partai nya Golkar. Jadi ketiga variabel inilah yang menjadi irisan – irisan besar yang membuat matahati ini sulit tergoyahkan,” tutupnya.