KOTA BANDUNG //Jabar//Sibanews.com, -Hari Gizi Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari. Ketua PC 10.09 FKPPI Kota Bandung mengatakan Hari Gizi Nasional hendaknya menjadi momentum tepat memperkuat edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pola hidup sehat.
Hari Gizi Nasional (HGN) ke-63 akan diperingati pada Rabu, 25 Januari 2023. HGN tahun ini mengusung tema “Protein Hewani Cegah Stunting”.
Tema tersebut dipilih oleh pemerintah untuk memperluas informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya konsumsi protein hewani untuk mencegah stunting. Hal ini dirasa perlu mengingat asupan protein hewani di Indonesia masih tergolong rendah.ucapnya.
“Hari Gizi Nasional momentum yang tepat untuk memperkuat sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pola hidup sehat melalui asupan bergizi seimbang,”lanjut nya.
Adde Mararif mengatakan saat ini terdapat tiga hal yang perlu menjadi perhatian seluruh pihak, mulai dari pemangku kepentingan hingga masyarakat. “Tiga hal tersebut antara lain penyakit tidak menular, penyakit menular, dan masalah gizi, baik itu masalah gizi lebih maupun gizi kurang termasuk juga stunting,” kata dia.
Oleh karena itu, kata dia, Hari Gizi Nasional menjadi momentum yang tepat meningkatkan komitmen seluruh pihak untuk meningkatkan peran aktif dalam upaya penanganan masalah gizi melalui sosialisasi dan edukasi.
“Dengan demikian diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman baik dari Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI/POLRI (FKPPI) Kota Bandung dan masyarakat mengenai pentingnya peran pelibatan dan peran aktif seluruh pihak dalam upaya penanganan masalah gizi,” ujarnya.
Menurut dia, Hari Gizi Nasional juga momentum yang tepat meningkatkan deteksi dini atau pemeriksaan kesehatan secara berkala khususnya yang terkait dengan tumbuh kembang anak. “Tentunya deteksi dini ini dapat dioptimalkan melalui peran pemerintah, kader FKPPI Kota Bandung serta masyarakat dan melalui posyandu yang ada di masing-masing kelurahan,” kata dia.
Dia juga mengatakan keberadaan posyandu perlu terus dioptimalkan karena berperan penting dalam upaya penurunan prevalensi kekerdilan. “Posyandu berperan penting, salah satunya untuk melakukan deteksi dini terkait kondisi kesehatan dan tumbuh kembang anak melalui buku kesehatan ibu dan anak atau buku KIA,” pungkas Adde.**
WS