Teluk Kuantan,Sibanews.com, – Pasca PLT Bupati Kuansing melaporkan salah seorang aktivis Pospera Khairul Ikhsan Chaniago (KIC) ke Polda Riau Kamis sore, banyak reaksi dan kecaman terutama dari kalangan aktivis.
Direktur Eksekutif Pogresive Democracy Watc (Prodewa) Kuansing, Hamdan Syakirin menanggapi hal ini dengan serius.
“Terhitung sudah tiga kali dalam tahun ini Plt Bupati terkesan anti kritik. Mulai dari melaporkan seorang Wartawan yang sampai hari ini tidak tau sampai dimana kejelasannya, Kedua merespon Kritikan Mahasiswa UNIKS dengan mengancam akan menarik aset Pemda Di UNIKS, terakhir Plt Bupati telah melaporkan Aktivis KIC atas respon kritikan keras KIC terhadap PLT Bupati,” ungkap Hamdan, Jum’at (30/12/2022).
Menurutnya Hamdan, tingkah laku melaporkan rakyat sendiri adalah sikap kekanak- kanakan dan tidak mencerminkan seorang pemimpin yang baik.
“Pemimpin seperti ini tidak layak memimpin, seorang Bupati diharuskan mampu membuka kebuntuan komunikasi sehingga terbangun pola komunikasi yang baik secara vertikal, maupun juga secara horisontal,” ujar Hamdan.
Pemuda Kuansing yang merupakan Lulusan Magister Kebijakan Publik Universitas Nasional Jakarta ini membandingkan banyak daerah sekarang berlomba lomba bagaimana menciptakan Iklim Demokrasi yang sehat, justru di Kuansing mengalami kemunduran demokrasi.
“Jelas kita khawatir kalau tidak ada kritikan kritikan seperti ini Kuansing menjadi apatis tidak ada Checks and balances, kalau kondisi seperti ini dibiarkan dan dipertahankan ini menjadi catatan buruk Demokrasi kuansing dimasa kepemimpinan pak suhardiman,” terangnya.
“Sebagai pemimpin rumah tangga saja bisa dikritik oleh istri, Apalagi menjadi kepala daerah. Kritik itu penting, dari kritikan itu menjadi bahan mengambil suatu kebijakan nantinya. Jangan sedikit sedikit melapor, habis untuk itu saja waktunya, penduduk kuansing ini 334.000 jiwa, dibutuhkan pemimpin yang bisa fokus mensejahterakan masyarakat memikirkan masyarakat” Tutupnya.