By Ktd Admin 
Muba Sumsel SibaNews.com,-Sosialisasi yang digelar Polsek Babat Supat ke lokasi-lokasi penyulingan minyak ilegal ternyata hanya menjadi tontonan murahan. Alih-alih mematikan aktivitas ilegal, asap hitam dari illegal refinery kini semakin pekat dan menyelimuti wilayah tersebut, seolah mengejek penegakan hukum yang ompong.
Fenomena ini memicu gelombang kecurigaan publik.Aktivis menilai, alih-alih menjadi langkah penertiban, kegiatan tersebut justru disinyalir menjadi ajang penguatan koordinasi dengan para mafia minyak.
Ketua DPD LSM Gempita Muba, Mauzan, blak-blakan menyebut sosialisasi itu tidak lebih dari formalitas.
“Kalau penegakan hukum benar-benar ada, aktivitas ilegal harusnya berhenti. Faktanya, setelah sosialisasi, asap ilegal refinery makin ngebul. Jangan-jangan ini cuma sarana perkuat koordinasi dengan pelaku bisnis haram,” tegasnya.
Selain itu Ketua DPD Barikade 98 Muba, Boni, ikut menuding lemahnya penegakan hukum sebagai bukti adanya pembiaran.
“Kapolsek Babat Supat seolah memberikan restu terhadap bisnis ilegal ini. Tidak ada tindakan nyata, mafia minyak makin kaya, negara makin rugi, lingkungan makin rusak,” ujarnya pedas.
Boni bahkan mendesak Polres Muba untuk segera mencopot Kapolsek Babat Supat, IPTU Marlin SH MH, karena dianggap gagal mengemban tugas.
Tak puas hanya dengan pernyataan tersebut, gabungan aktivis dari Barikade 98, Gempita, Projamin, dan sejumlah organisasi di kabupaten Musi banyuasin tengah mempersiapkan rencana kegiatan aksi demonstrasi di Mapolres Muba dalam waktu dekat ini
“Kami akan desak Kapolres bertindak tegas. Kalau tidak, ini bukti bahwa mafia minyak sudah menancapkan kuku terlalu dalam,” ungkap Boni.
Kasus ini menjadi ujian serius bagi Polres Muba: berani melawan mafia minyak atau memilih diam dan menjadi penonton.
Sementara itu, asap tebal dari illegal refinery terus membumbung, seolah menertawakan aparat yang hanya sibuk bersosialisasi tanpa solusi.(9 Naga Hitam).