Salah Kaprah soal koperasi sebagaimana yang dimaksud oleh Bung Hatta dalam Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 terus berlanjut hingga ini hari. Setelah saya merenung dalam-dalam mengenai “kemelut sosial ekonomi dan politik” yang terjadi di Negara kita sekarang ini beberapa waktu lama, maka dapatlah saya jelaskan sebagai berikut:
Saya menemukan hal-hal yang perlu kita pahami secara mendalam, yaitu: Pertama, fakta ekonomi yang terjadi sekarang ini adalah (a) potensi Ekonomi kita digerus setiap harinya sehingga hanya memperkaya orang-orang yang sudah kaya menjadi semakin kaya; sementara itu (b) bahagian terbesar dari rakyat kita hidup miskin dan sengsara.
Siapa saja mereka gerangan kiranya? Ternyata, mereka adalah para petani, nelayan, peternak, pengrajin, buruh dan orang-orang yang tidak jelas sumber mata pencahariannya.
Bahkan lebih jauh lagi, ada sebagian dari rakyat ini hanya beranjak dari satu tong sampah ke satu tong sampah lainnya demi mengais rezekinya. Mereka menjadi pemulung di kota, di kabupaten bahkan di desa.
Menurut pendapat saya, hampir-hampir tidak ada yang mau bertanya “kenapa mereka selalu hidup miskin (malah ada yang berpendapat, bahwa itu adalah takdir)?”
Selama “penyebab kemiskinan tidak terungkap secara terang benderang” maka selama itu pula kemiskinan tidak akan pernah berakhir.
Jadi sesungguhnya “tugas utama” kita sekarang ini adalah “menemukan penyebab kemiskinan”; yang bagi sebagian orang, tidak dianggap penting
Renungkanlah hai sanak ku.(rill)