Tes CAT Tidak Berpengaruh Lulus Jadi Petugas PPK Pada Pemilu 2024 Dan Diduga Banyak Titipan Yang Lolos Jadi PPK

OGANILIR,SibaNews.com -ujian CAT ( Computer Assisted Test ) Tidak menjamin walaupun hasilnya maksimal seperti ada salah satu peserta dari kecamatan rambang kuang Tedi Suandika lulus dengan nilai 98 eh ternyata pada saat tes wawancara yang bersangkutan tidak lolos sama juga yang terjadi di kecamatan indralaya yakni Mardiyani memiliki nilai 93 eh sama juga tidak lulus saat tes wawancara. Tes CAT diadakan di SMKN 1 Indralaya Selatan beberapa waktu yang lalu.

Artinya tes CAT tersebut hanya mainan saja yang dibuat oleh KPU agar nama KPU tetap baik dimata sebagian masyarakat umum, boleh dikatakan keseluruan tes PPK yang diadakan belum lama ini bukan mencari kuwalitas yang terbaik tapi mencari yang membackup.

Menurut salah satu warga kecamatan indralaya jusran saat dimintai keterangan mengatakan, ini permainan dunia kenapa saya sebut permainan dunia sepintar apapun orang yang ikut tes tersebut kalau tidak ada yang membackupnya pasti tidak lulus, sebaliknya walau nilai kecil ada yang membackup pasti lulus itulah permainan dunia sekarang.”ucapnya”.

Lanjutnya mengatakan, kita lihat saja hasil tes CAT yang ada kan banyak nilai yang besar dan lulus CAT namun saat wawancara hasil tes CAT tersebut dianggap tidak berpengaruh apapun, disini artinya KPU mempunyai peran yang sangat penting untuk meloloskan orang orang yang dibackup dan mengeyampingkan orang yang murni lulus dan tidak ada backup dari siapapun.

Saya mengajak para masyarakat untuk berpikir ada apa sebenarnya diajang tes PPK yang baru saja usai dilaksanakan dan kami mohon KPU Pusat untuk mengecek ada apa yang terjadi di KPUD OI

Kalau tes CAT tidak berpengaruh dengan tes wawancara buat apa dilakukan tes CAT biarlah KPU saja yang menunjuk petugas PPK disetiap kecamatan, agar tidak ada dusta diantara dusta.”ungkapnya”.

Salah satu peserta tes ppk yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, saya sangat kecewa pada tes PPK tahun 2022 ini, karna tes CAT tersebut soalnya banyak jebakan namun alhamdulilah saya masih bisa lulus, namun mengapa tes wawancara tersebut saya penuh tanda tanya kok tidak ada nilai yang berikan seperti tes CAT yang baru lalu.

Saya minta kepada KPU Pusat untuk mengecek kebenaran tes yang dilakukan KPUD OI memakai pola apa dalam penilaian tes wawancara, sekali lagi saya berharap besar kepada KPU Pusat untuk turun bila perlu tes wawancara diulang kembali kalau tidak inilah jadinya bukan kuwalitas yang dicari narun yang membackup yang dicari.”ungkapnya”.

Menurut Ketua KPUD OI Massuryati saat dikonfirmasi melalu phonselnya, jumat (16/12) mengatakan, Tes CAT memang benar tidak menjamin pasti untuk PPK karna CAT itu dilakukan menurut ketentuan dari KPU RI sudah ada soal yang sudah disiapkan KPU RI

  1. Terkait dengan ilmu dasar
  2. Terkaait Ilmu Kebangsaan
  3. Terkait ilmu kepemiluan

Mungkin saja yang ikut itu siswa tamas SI dan S2 ya hapal banyak taulah dan belajar jadi wajar skor menjadi tinggi dan bagi yang tidak belajar ya kecil skornya walaupun itu misanku contohnya tidak lulus.

Lanjutnya mengatakan, hasil tes CAT tetap jadi pertimbangan saat pas tes wawancara, karna tes cat itu tes tahap satu yang dilakukan dan yang ikut tes itu berjumlah 580 an dengan cat kita mengambil 15 besar jadilah gugur langsung itu fungsinya.

Pada saat wawancara itu fom yang sudah disiapkan dalam Peraturandan Petunjuk Tehnis itu ada tiga soal yang harus dipertanyakan 1. Terkait dengan penyelenggaraan kepemiluan, 2. Terkait Kelembagaan 3.Terkait dengan Pemetaan Wilayah dan ke 4. Terkait dengan administrasi kepemiluan.

Dan pada poin 2 komitmen itu terkait integritas loyalitas visi misi dan profesionallitas nah pada poin ke 3 itu fom dari petunjuk tehnis dari KPU RI semua yang harus kami lakukan. Dan masalah pendidikan latar belakang penyelenggara latar belakang organisasi, dari semua item itu kita punya skor KPU yang menentukan misalnya dia SI skornya 70 dan S2 80 skornya dan untuk SMA kami yang buat itu internal dan kami yang menentukan.

Dari item itulah kami menjumlahkan dan menyingkronkan dengan hasil CAT lalu kami singkronkan lalu dibagi dua jadi seperti itu.
Jadi sangat banyak yang kami dalami merekakan ada yang mantan ppk artinya ada evaluasi juga mungkin dia jadi ppk dia tidak taat suka matikan hp dan tidak nurut perintah dan itu ada skor itu ada penilayaan husus.

Kami tidak menerima apapun dari yang mengikuti tes, kalau saya secara pribadi tidak menerima apapun dan mungkin rekan rekan komisionel yang lain juga tidak menerima juga karna sudah ada komitmen awal kita sudah menginstruksikan jangan ada yang macam macam.

Belum tentu dan itu tidak benar jadi kami tetap prioritas dengan kemampuan kinerja pada saat tes wawancara kami lakukan, nak itu titipan gubernur nak titipan presiden kalau orang tersebut nak jawab TTS saja tidak bisa hangus contoh ada peserta yang saya tanya apa kepanjangan dari PPS jawabnya panitia pemungutan sosial bu bagaimana mau lulus biarlah presiden yang nitip kalau jawabannya seperti itu.

Kalau nilai CAT 98 bagaimana kira kira bisa tidak lulus jawabnya tidak ada pengalaman penyelenggara misalnya jadi kami KPPS saja tidak pernah, jadi yang ikut tes PPK ini harus memiliki pengalaman seperti jadi PPS itu mendukung.”ungkap Massuryati”.(SMSI OI)

Share Medsos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sorry, you can't copy this post