Musi Banyuasin//Sumsel.Sibanews.com, –
Paket proyek PUPR menjadi primadona para kontraktor rekanan Pemda karena menguntungkan dan mudah di kerjakan. Demikian juga untuk paket proyek PUPR di Kabupaten Musi Banyuasin menjadi incaran rekanan Pemkab Musi Banyuasin.
“OTT 1 dan OTT sudah 2 kali terjadi di kabupaten Musi Banyuasin,namun hal tersebut sepertinya tidak memberikan epek jera terhadap oknum ASN pelaku ijon proyek dan mereka masih melakukan penjualan proyek dengan leluasa”, papar Feri Kurniawan Deputy K MAKI.
“Praktek penjualan proyek atau ijon proyek di Dinas PUPR Musi Banyuasin di keluhkan para rekanan yang tidak mendapat jatah proyek”, ulas Feri Kurniawan.
“F” Oknum ASN di dinas PUPR kabupaten Musi Banyuasin yang diduga menjadi makelar dan pembagi proyek”, ujar Feri Kurniawan.
“Salah satu rekanan kontraktor bertanya kepada “F” terkait jatah proyek untuknya dan sudah dinyatakan ada oleh pejabat PUPR Musi Banyuasin namun di dapat jawaban tidak ada dalam daftar list dan paket proyek sudah habis”, kata Deputy K MAKI itu.
“Sejak tahun lalu setelah Operasi Tangkap Tangan (OTT), oknum ASN “F” yang juga terkait dalam OTT 2 Musi Banyuasin dengan beraninya menjadi ijon proyek tanpa rasa takut sekalipun”, ungkap Feri Kurniawan.
“Pongah dan arogan karena menjadi sumber pendapatan para koruptor dengan fee penjualan proyek diatas 10%”, tutur Feri Kurniawan.
“Dampak yang terlihat adalah proyek PUPR terkesan mutunya di bawah standart atau diduga usia pakai tidak sampai 1 (satu) tahun anggaran”, ucap Feri Kurniawan.
“Mudah-mudahan Komisi Pemberantas Korupsi(KPK )mendengar keluh kesah rekanan kontraktor Pemkab Musi Banyuasin dan melakukan inventarisir paket proyek tahun lalu guna penyelidikan dugaan korupsi di dinas PUPR Musi Banyuasin”,tutupnya.(team).