Pemkab Banyuasin dan TVRI Sumsel Gelar Wayang Kulit Semalam Suntuk,Ribuan Warga Antusias Meramaikan..!

Banyuasin.SibaNews.com, – Dalam Rangka menyemarakan  Hari Jadi Kabupaten Banyuasin Ke 21 Tahun dan Hari Ulang Tahun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten Banyuasin bersama TVRI Sumsel akan menggelar Pagelaran kesenian Wayang Kulit Semalam Suntuk dengan Lakon Semar Bangun Khayangan dengan Dalang Ki Harjuno Pramariza Fadhlansyah, Ki Danesworo Rafi Ramadhan dan Farrel Syahdan (Penari) yang  digelar pada 4 Februari 2023  di KTM Tanjung Lago, Desa Mulya Sari Kecamatan Tanjung Lago.

Pagelaran Seni Wayang Kulit merupakan Seni Khas Masyarakat Jawa, mengisahkan cerita – cerita Mahabaratha dan Ramayana, selain itu terkadang juga mengisahkan tentang Kisah Panji.

Pagelaran Seni yang dibawakan oleh Seorang Dalang Muda, Ki Harjuno Pramariza fadlansyah dengan lakon Semar Bangun Khayangan dengan diiringi alat musik Gamelan, ini merupakan atraksi yang sangat menarik, selain penuh dengan kisah – kisah kehidupan, juga mengedukasi para muda dan anak – anak agar mereka senantiasa mencintai budaya tradisional agar terus terjaga hingga nanti.

Pada Pagelaran tersebut,Turut Hadir Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru,Bupati Banyuasin H Askolani dan Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somosentono,Prof Dr H Sumaryoto Plt TVRI Sumatera Selatan, dan tidak Ketinggalan Para Kepala Dinas Di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin,Para Camat Hingga Kepala Desa Se-Banyuasin.

Terpantau awak media sibanews.com Pegelaran tersebut dihadiri ribuan masyarakat baik dari Bapak-Bapak,Para Ibu hingga anak-anak yang terlihat sangat senang dan antusias ikut menyemarakkan kegiatan itu.

H Askolani Dalam sambutannya menyampaikan “Banyuasin merupakan rumpun Melayu namun  saat ini hampir 40% penduduknya berasal dari  pulau Jawa walau demikian  adat dan tradisi  Melayu tetap kita lestarikan.

Masih Kata Askolani,Suatu kebahagiaan dan kebanggaan untuk kita semua karena Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru telah hadir ditengah-tengah kita,tentunya beliau sangat mendukung Pagelaran Wayang Kulit yang saat ini kita laksanakan.ungkapnya.

Askolani menambahkan,Budaya kebanggaan kita salah satunya wayang kulit,pegelaran wayang kulit semalam suntuk harus kita lestarikan,ditengah keragaman Masyarakat yang majemuk dan Alhamdulillah 4 tahun memimpin Banyuasin telah banyak kemajuan,diantaranya Ia menyebutkan bahwa Kabupaten Banyuasin dinobatkan oleh Kementrian RI sebagai Penyandang penghasil pangan No 4 Nasional dan No 1 di Pulau Sumatera.

Ia pun berharap kiranya Gubernur sumatera selatan dapat Membangun Sumatera Selatan mulai dari Banyuasin,keberhasilan yang telah dicapai tersebut tentunya atas kerjasama dan dukungan masyarakat Banyuasin dan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan.

Kemudian Askolani menyampaikan ucapan Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu  atas suksesnya kegiatan ini dan berdoa Semoga TVRI Sumsel selalu di hati masyarakat khususnya di Kabupaten Banyuasin dan terus bersinergi untuk membangun Banyuasin Lebih baik lagi.

“Mari bersama membangun Negri,
Lebih bangkit dan lebih maju lagi dengan dukungan masyarakat Banyuasin,Alhamdulillah di Tqnjung  lago jalan sudah banyak di bangun dan inshallah kedepan akan lebih banyak lagi yang bisa kita lakukan”.Imbuhnya,

Di akhir sambutannya,Askolani menyampaikan pantun “Kalau ada burung di tengah sawah jangan di tembak sampai mati,kalau ada kata yg salah janganlah di masukkan di dalam hati”,tutupnya.

Di tempat yang sama,Awak Media SibaNews.com bincang dengan Bapak Alek, Camat Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin yang hadir dan Turut meramaikan Pagelaran Wayang Kulit Semalam suntuk Di KTM tanjung Lago bersama 12 Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat Muara Telang.

Alek mengatakan “Acara ini sangat mewah dan meriah ditambah lagi dengan tampilnya Dalang Ki Harjuno Pramariza Fadhlansyah dan Ia berharap Kegiatan seperti ini dapat  terus di galakkan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya bangsa ini kepada kaum muda yg kita sebut kaum MELINIUM sehingga budaya dan tradisi asli Indonesia ini dapat tetap eksis sampai pada akhir zaman “,Pungkasnya.
(Red)

Share Medsos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Sorry, you can't copy this post