SibaNews.com, -Kejahatan lintas batas dipahami sebagai kejahatan serius dengan dimensi lintas batas antar negara yang dilakukan di sepanjang perbatasan luar wilayah. Kejahatan transnasional menjadi salah satu ancaman paling serius terhadap masyarakat dan keamanan global.
Kejahatan Transnasional Terorganisir (Transnational Organized Crimes/TOC) adalah konsep yang digunakan dalam konteks multilateral, dan hal ini selaras dengan instrumen hukum internasional yang disepakati pada tahun 2000, yaitu Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kejahatan Transnasional Terorganisir (United Nations Convention on Transnational Organized Crime/UNOC).
Tindakan dari kejahatan lintas batas dalam bentuk kegiatan ilegal individu dan organisasi yang melintasi batas wilayah bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan ekonomi atau mencapai tujuan politik. Keterlibatan geng kriminal terorganisir dalam penyeludupan narkoba, pemalsuan, penculikan, dan pemerasan sering terjadi dalam kepentingan bersifat politisi.
Hal ini menjadi kekhawatiran masyarakat lokal yang sebenarnya tidak terlalu memahami ancaman keamanan yang terjadi di lingkungannya sendiri. Masyakarat lokal yang terdiri dari beberapa lapisan atau level perekonomian mengalami dampak yang signifikan terhadap kejadian-kejadian yang mereka hadapi dalam melihat kejahatan lintas batas ini sebagai peluang atau ancaman bagi kehidupan mereka.
Beberapa implikasi kejahatan lintas batas terhadap perkembangan sosial ekonomi masyarakat lokal dengan peningkatan fenomenal dalam berbagai bentuk perdagangan illegal. Kawasan-kawasan yang sering dijadikan titik kelemahan Di samping itu, permasalahan yang sering di hadapi antar negara di perbatasan adalah Kawasan di perbatasan laut antar negara-negara maju seperti di Kepulauan Meranti Riau.
Kepulauan meranti menjadi Kawasan yang menjadi sasaran kejahatan lintas batas karena lemahnya lembaga atau institusi yang mengawasi terhadap penyelundupan barang, migran atau perdagangan manusia dan kejahatan serius yang berdampak buruk pada keamanan perbatasan terutama di antara daerah-daerah perbatasan.
Kejahatan lintas batas tumbuh dalam skala dan momentum tanpa strategi yang jelas dan terkoordinasi yang sesuai untuk menangani kekuatan besar di sub-wilayah, Ini secara signifikan mempengaruhi ekonomi masyarakat berkembang dan merusak kapasitas dan memicu ketidakamanan di antara negara-negara perbatasan.
Di samping itu, kegiatan kriminal terorganisir mempengaruhi keamanan bersama dan stabilitas kawasan dan ekonomi dan nilai-nilai inti demokrasi. Luas dan besarnya masalah kejahatan di lintas batas memerlukan strategi definitif dalam kerangka luas Masyarakat Ekonomi ASEAN yang melibatkan kemitraan publik-swasta.
Pemerintah daerah perlu memberikan edukasi terhadap masyarakat lokal melalui kegiatan yang dilakukan oleh pihak keamanan dan akademisi yang bertujuan untuk memberikan ilmu dan pemahaman tingkat kejahatan lintas batas dari level bawah hingga level atas, dalam hal ini masyarakat lokal untuk senantiasa siaga dan waspada terhadap tantangan, hambatan, ancaman dan gangguan serta peduli terhadap keamanan nasional maupun internasional.
Selain itu, dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk tidak terlibat dalam aksi kejahatan lintas batas, membutuhkan komitmen yang kuat dan kemauan bersama seluruh elemen warga negara dan berbagai komponen terkait, yang mempunyai kepentingan untuk terciptanya keamanan pada kawasan tertentu, ataupun keamanan dalam negeri masing masing negara yang berdekatan.
Penguatan leadership network (Jaringan kepemimpinan) antar negara yang berdekatan agar mendapatkan kekuatan dan informasi yang akurat dalam menyelesaikan persoalan kejahatan lintas batas yang telah terorganisir, Meningkatkan kerja sama, kemitraan dan solidaritas antar negara melalui forum diskusi secara terbuka (masyarakat dan pemerintah), membentuk kantor penghubung dan pengembangan sumber daya manusia di perbatasan.
Untuk saat ini, pendekatan regional dalam menangkal kejahatan lintas batas dan korupsi masih dibayangi oleh upaya individu nasional, yang lebih lanjut terfragmentasi oleh pembagian buatan pada tantangan keamanan internal di satu sisi, dan keamanan eksternal negara tertentu di sisi lain.
Analisis yang diusulkan dalam kegiatan ini menawarkan argumen untuk mendukung program waspada dan peduli sebagai upaya kompleks untuk mencerminkan tantangan baru yang tidak hanya dihadapi masyarakat lokal di perbatasan Asia tapi juga negara-negara lainnya.
Dalam beberapa kasus, rute dan modus operandi yang sama digunakan untuk penyelundupan migran dan perdagangan barang ilegal. Mengingat karakter kompleks dari ancaman kejahatan lintas batas, diperlukan tanggapan operasional yang komprehensif, Oleh karena itu, khususnya tindakan mitigasi risiko yang diambil oleh Negara-negara tetangga di perbatasan perlu didasarkan pada temuan analisis risiko dan ancaman kriminal yang teridentifikasi, Selain dukungan analisis risiko, Badan /Lembaga independent dapat memberikan solusi bantuan teknis dan operasional kepada Negara-negara di perbatasan seperti Malaysia untuk memperkuat kapasitas mereka untuk memenuhi kewajiban mereka terkait dengan kontrol perbatasan eksternal dan untuk menghadapi tantangan di perbatasan eksternal yang juga diakibatkan oleh kejahatan lintas batas. Dukungan ini dapat berupa pelatihan, saran tentang perangkat teknologi yang sesuai atau peluncuran respons operasional baik dalam bentuk Operasi Bersama atau bahkan Intervensi Perbatasan Cepat.
Minggu 25 Desember 2022