

Muba Sumsel SibaNews. com-,
Ketegangan di Musi Banyuasin kian memuncak. Dugaan ketidaksesuaian pengerjaan proyek drainase oleh CV Ferry Putra Halim dan CV Mas Depati Agung kini memantik reaksi keras dari tiga organisasi masyarakat besar di Muba. Nada mereka tidak lagi sekadar protes tapi ultimatum terbuka.
Ketua Forum Cakar Sriwijaya Muba, Rizki Singgih, muncul dengan pernyataan tegas. Ia menyoroti dugaan bahwa proyek drainase dikerjakan asal jadi dan tak sesuai aturan.
“Kami Tidak Akan Diam, Ini Harus Dibongkar Tuntas,Kalau benar ada permainan, pembiaran, atau pihak yang tutup mata, itu jelas merugikan masyarakat. Jangan jadikan proyek pemerintah sebagai ladang keuntungan pribadi. Kami tidak akan diam. Ini harus dibongkar tuntas,” tegasnya.
Forum Cakar Sriwijaya memastikan diri berada di garis terdepan aksi damai besar-besaran yang sedang disiapkan. Tekanan publik dipastikan tidak akan mereda sebelum temuan dibuka terang benderang.
Ketua Barigade 98 Muba, Boni, menambah panas situasi. Ia menilai dugaan pengerjaan drainase tanpa standar adalah sinyal bahaya bagi kredibilitas proyek pemerintah.
“Ini Peringatan Keras. Kami Pantau Semua,Kalau drainase saja tak dikerjakan sesuai aturan, masyarakat bisa percaya pada apa? Ini peringatan keras: kami pantau semua. Inspektorat dan Kejari jangan cuma duduk manis segera turun.!” tegasnya.
Boni menyebutkan Barigade 98 siap menyatukan barisan bersama ormas lain jika aparat pengawas tetap bergerak lambat.
Ketua Gempita Muba, Mauzan, yang sebelumnya telah mengajukan surat pemberitahuan aksi damai, kini kembali mempertegas tuntutannya.
“Ini Saatnya Kita Bersikap Tegas terhadap Dugaan KKN!”Kami sudah menyurati dinas terkait. Dugaan KKN ini tidak boleh diabaikan. Inspektorat dan Kejari harus turun, lakukan audit menyeluruh. Kalau ada pejabat main mata dengan kontraktor, masyarakat berhak tahu,” ujarnya.
Tuntutan Tiga Ormas: Tegas & Tak Bisa Ditawar
Ketiga ormas sepakat mendesak, Inspektorat Muba untuk memeriksa seluruh proses proyekmulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan,Kejaksaan Negeri Muba untuk memulai audit investigasi atas dugaan praktik KKN dan pengerjaan asal-asalan.
Mereka menilai bahwa diamnya aparat pengawas hanya akan memperburuk kepercayaan publik dan membuka ruang bagi permainan lebih besar.
Forum Cakar Sriwijaya, Barigade 98, dan Gempita Muba menyatakan komitmen menggelar aksi damai skala besar diKantor PU-Perkim Muba,Kantor Bupati Muba Kejaksaan Negeri Muba
Aksi disebut akan melibatkan ratusan massa, lengkap dengan orasi, spanduk tuntutan, dan aksi simbolik sebagai bentuk protes terhadap dugaan penyimpangan proyek pemerintah.
Situasi kini memasuki fase “bola panas”dan semua mata tertuju pada Inspektorat serta Kejari Muba,agar bergerak cepat, atau berhadapan dengan gelombang besar tekanan publik yang semangkin Memanas. (Td)
