

MUBA Sumsel SibaNews. com-, Aroma ketidakwajaran kembali megenpar bumi serasan sekate berawal dari pengerjaan proyek drainase di Dusun 2, Desa Lais Utara, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Proyek senilai Rp.387.454.000 yang digarap CV Mas Depati Agung itu kini menjadi sorotan keras, tidak hanya oleh warga, namun juga oleh LSM Gempita Muba yang menilai pekerjaan tersebut jauh dari standar mutu yang semestinya dikerjakan.
Hasil peninjauan lapangan yang dilakukan Tim anggota LSM Gempita Muba, bersama tim media dilapangan menemukan sejumlah kejanggalan yang tak bisa dianggap sepele.
Permukaan drainase tampak tidak rata, beberapa titik terlihat dikerjakan alakadarnya, seolah proyek tersebut dapat diperlakukan seperti pekerjaan coba-coba.
Dugaan “asal jadi” pun menyeruak, mengindikasikan lemahnya kontrol dan pengawasan di lapangan dinas terkait di wilayah pemeritahan kabupaten Musi Banyuasin.
Menyikapi perihal tersebut, Ketua Gempita Muba, Mauzan menyampaikan kecaman keras terhadap hasil pekerjaan proyek tersebut. Ia menegaskan bahwa setiap rupiah anggaran daerah adalah amanah publik, bukan tiket untuk bermain-main dengan kualitas dan kuantitas yang buruk.
“Pembangunan ini memakai uang rakyat. Bila mutu dikesampingkan, maka yang dirugikan adalah masyarakat. Pemerintah wajib memastikan proyek seperti ini diawasi ketat. Jangan sampai anggaran digelontorkan, namun hasilnya memalukan,” tegas Mauzan kepada Awak Media SibaNews. Senin (17/11/25).
Gempita Muba mendesak segera kepada instansi teknis melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari kesesuaian spesifikasi, pelaksanaan kontrak, hingga dugaan adanya penyimpangan dalam proses pengerjaan proyek ini.
“Kami minta pihak intansi yang berwenang dipemerintah kabupaten Musi Banyuasin turun langsung. Jangan hanya menandatangani laporan di meja. Bila ada kesalahan pekerjaan, segera koreksi. Dan bila ditemukan unsur kesengajaan atau penyimpangan, proses hukum harus berjalan,” ujarnya.
Tidak hanya berhenti pada kritik, Gempita Muba juga menegaskan siap menggelar aksi dan melaporkan proyek ini kepada aparat penegak hukum apabila investigasi lanjutan membuktikan adanya pelanggaran, terutama dalam kualitas dan teknis pekerjaan.
Gempita Muba meyerukan dengan tegas akan terus mengawal proyek tersebut.Papan proyek yang terpampang jelas menginformasikan kegiatan ini ,merupakan program Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Muba.Mereka menolak jika drainase yang seharusnya menjadi solusi justru berubah menjadi simbol kelalaian dan lemahnya pengawasan.Pembangunan yang dibiayai rakyat, tegas mereka, tidak boleh berubah menjadi monumen ketidakseriusan.
Sementara itu hingga berita ini diterbitkan, pihak kontraktor maupun instansi terkait belum bisa dikonfirmasikan untuk mengetahui atau memberikan pernyataan resmi ,Terkait temuan yang akan dilaporkan Tim Gempita tersebut.
Disisi lain jika munculnya indikasindiamnya pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap proyek ini, justru akan mempertebal kecurigaan publik bahwa ada sesuatu yang patut dipertanyakan.(Td).
