Selasa, 30 April 2024, sekitar jam 11.00 WIB, kegiatan pemberian vaksin jenis *SEPTIVET diberikan kepada ternak di Desa Tanah Lembak dan Desa Rambutan.”Pemberian vaksin dilakukan pada malam hari, sewaktu kerbau pulang ke kandang, dikarenakan dipelihara dengan lepas liar, pemberian vaksin jenis SEPTIVET diberikan kepada tiap hewan sebanyal 2 ml, dan pelaksanaan vaksin tetap berlanjut sampai hari ini,” jelas dia.
Menurut Kapolsek Rambutan, total ternak yang mati mendadak pada hari Minggu dan Senin, 28 & 29 April 2024 adalah sebanyak 8 ekor adalah milik dari kolan. Kemudian kerbau milik dari Emi sebanyak 3 ekor, Srinanti, Eki sebanyak 2 ekor dan Benu.”Terhadap ternak yang mati telah dilakukan penguburan di Desa Rambutan dan Desa Tanah Lembak,” imbuh dia.
“Diduga wabah penyakit SE ditularkan oleh hewan kerbau yang mati diduga terjangkit penyakit di Desa Kuro Kecamatan Pampangan Kabupaten OKI yang sengaja dibuang oleh pemiliknya ke sungai dan melintas di sungai Tanah Lembak, Desa Pulau Parang, Desa Durian Gadis dan Desa Baru Kecamatan Rambutan,” terang dia.
Kapolsek Rambutan AKP Mudjiono, juga menyebut, bahwa ditemukan terdapat ± 6 ekor kerbau yang telah mati hanyut melintasi sungai di Desa Pulau Parang, pada hari Selasa, 16 April 2024, yang diperkirakan/ diduga dibuang oleh pemiliknya dari daerah Desa Kuro Kecamatan Pampangan Kabupaten OKI.
“Diprediksi penyakit Septicaemia Epizootica (SE), akan terus menyebar apabila pihak Pemerintah Kabupaten Banyuasin tidak cepat mengambil langkah antisipasi, dengan memberikan vaksin kepada ternak di wilayah/ Desa yang terdampak,” pungkas dia. (Adm)