Kasus kedua, juga tak kalah heboh. Seorang wanita bernama Ika Nurjanah (32), warga Desa Tanjung Raya yang tengah hamil 7 bulan pada Agustus 2018 meregang nyawa beserta jabang bayi yang dikandungnya dengan beberapa luka tusukan di tubuh.
Selain menghabisi korban Ika Nurjanah, pelaku juga melukai suami dan anak korban berumur 4 tahun. Kasus dugaan pencurian disertai dengan pembunuhan ini membuat masyarakat Kecamatan Sanga Desa pada waktu itu geger.
Bahkan makam korban juga sempat dibongkar oleh pihak kepolisian guna dilakukan ekshumasi dan otopsi, namun hal tersebut juga tidak membuahkan hasil.
Tidak ada satupun tersangka yang ditangkap dalam kasus ini, sampai sekarang kasus pembunuhan di Desa Tanjung Raya masih menjadi misteri.
Kasus ketiga, terjadi di Kelurahan Ngulak 1 Kecamatan Sanga Desa pada 9 Maret 2019. Dimana masyarakat dibuat heboh dengan penemuan mayat seorang duda bernama Rojali bin Hasan di dalam rumah tempat tinggalnya dengan luka tembak di kepala.
Rojali ditemukan tergeletak bersimbah darah dengan peluru bersarang di kepala. Polsek Sanga Desa hingga kini juga tak mampu mengungkap kasus dugaan pembunuhan ini.
Dilantiknya Kapolsek Sanga Desa yang baru yakni IPTU Nirwan Haryadi diharapkan bisa menuntaskan tiga PR besar Polsek Sanga Desa yang sudah bertahun-tahun tak terungkap ini.
Sebagaimana yang di sampaikan oleh Tanto Hartono Ketua DPC PROJAMIN MUBA saat di bincangi awak Media.
“PR besar untuk Kapolsek yang baru yaitu IPTU Nirwan Haryadi adalah mengungkap tiga kasus pembunuhan yang cukup besar dan membuat heboh masyarakat di Sanga Desa pada waktu itu. Mampukah IPTU Nirwan mengungkap kasus tersebut dan menetapkan tersangka, atau jangan-jangan beliau hanya akan sibuk mengurusi bidang perminyakan saja,” ungkap Ketua DPC PROJAMIN MUBA Tanto Hartono.
Menurut Tanto, Polsek Sanga Desa mendapatkan stereotip dari masyarakat sebagai aparat yang mandul dalam mengungkap kasus pembunuhan. Sehingga banyak kasus yang merenggut nyawa masyarakat namun pelakunya tidak tertangkap.
“Teranyar, ada kasus pembunuhan di Desa Panai dimana korban diperkosa dan dibunuh kemudian mayatnya dibuang di Sungai. Sampai sekarang otak pelaku pembunuhan sadis tersebut juga belum tertangkap. Maka dari itu kami masyarakat Sanga Desa menantang IPTU Nirwan untuk bisa mengungkap kasus-kasus besar ini,” imbuh Tanto.
Selanjutnya, Tanto juga menyoroti terkait masalah Kamtibmas yang saat ini terbilang tidak kondusif di Kecamatan Sanga Desa. Banyak laporan dari masyarakat melalui media sosial tentang aksi pencurian kendaraan bermotor.
“Beberapa rekaman cctv dugaan aksi pencurian dari masyarakat di Kecamatan Sanga Desa diunggah di media sosial, ini menunjukkan situasi Kamtibmas yang tidak kondusif. Pertanyaan saya apa antisipasi dari Polsek Sanga Desa terhadap kasus yang membuat resah masyarakat ini,” tuturnya.
“Jika tidak mampu ungkap kasus besar dan menjaga situasi Kamtibmas di Sanga Desa dalam dua bulan ke depan lebih baik letakkan saja jabatan Kapolsek, biarkan orang yang berkompeten saja yang melaksanakan tugasnya,” tutup Ketua Projamin.
Terpisah, Joni Warga Sanga Desa berharap agar kasus-kasus pembunuhan di Kecamatan Sanga Desa yang selama ini belum terungkap, bisa diselesaikan oleh Kapolsek Sanga Desa yang baru IPTU Nirwan Haryadi.
“Kami harap kasus pembunuhan di Sanga Desa yang belum terungkap bisa segera ditangkap pelakunya. Kami juga khawatir jika sewaktu-waktu nyawa kami atau keluarga kami hilang sia-sia dan pelaku juga tidak tertangkap,” katanya.(Ms/Td)